BOGOR (KPN) – Mentri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan gedung baru RSUD Kota Bogor, Kamis (19/1/2022). Dalam peresmian itu, Menkes Janjikan RSUD Kota Bogor dapat bantuan alat medis Cath Lab.
Menurutnya, bantuan alat medis itu dikarenakan maraknya tiga penyakit di Indonesia yang menyebabkan kematian. Ketiga penyakit itu, stroke, jantung dan kanker.
Berdasarkan data yang tercatat di Kementrian Kesehatan, sebanyak 350 ribu orang di Indonesia terkena stroke. Sebanyak 60 persen dari jumlah itu mengalami kematian setiap tahunnya. Dan 20 persennya mengalami cacat.
Selain itu, lanjut dia, sebanyak 12 ribu bayi setiap tahunnya membutuhkan layanan operasi. Namun hanya 6000 bayi di Indonesia yang beruntung mendapatkan layanan itu. Sementara sisanya, tidak dapat tertangani lantaran keterbatan alat kesehatan dana dokter spesialis.
“Untuk menangani persoalan itu, Kemenkes akan melengkapi 500 kabupaten dan kota dengan alat cath lab. Salah satunya yang akan diprioritaskan RSUD Kota Bogor,” terang Budi dalam sambutannya saat peresmian gedung blok I dan IV.
Namun demikian, pria kelahiran Kota Bogor ini, meminta agar alat Cath Lab yang akan diberikan nanti kepada RSUD Kota Bogor, tidak hanya diperuntukan untuk para pengidap penyakit jantung, namun juga untuk penyakit stroke.
“Alat ini jangan hanya di dominasi untuk penderita jantung saja. Namun juga untuk pengidap stroke,” tegasnya.
Menurut Budi, pemenuhan alat medis cath lab, juga harus diiringi dengan pemenuhan dokter spesialis.
”Namun yang kurang adalah dokter spesialisnya, khususnya spesialis jantung anak,” tutur Menkes Budi.
Namun demikian, Kementriannya memiliki program pada tahun 2023 ini untuk memberikan bea siswa kepada 3000 dokter untuk bersekolah ke luar dan dalam negeri untuk menjadi spesialis.
“Silahkan para dokter di Kota Bogor untuk mengajukannya. Saya harap ini dapat menjadi langkah untuk memajukan sistem kesehatan di Indonesia,” harapnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan angin segar kepada RSUD Kota Bogor untuk mengusulkan kembali bantuan ke Pemprov Jabar.
Mengingat, adanya keaenjangan rasio pelayanan kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang ada. Apalagi, RSUD Kota Bogor merupakan RS yang memiliki tingkat kunjungan terbesar di Bogor.
“Kami persilahkan kalau masih kurang dan memerlukan bantuan, silahkan mengajukan kembali. Karena kami tahu rasio pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. Apalagi 60 persen warga yang berobat berasal dari luar Kota Bogor,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya menambahkan, bahwa upaya peningkatan fasilitas kesehatan di RSUD Kota Bogor masih panjang. Sebab, masih tersisa sekitar 60 persen sesuai target rencana pembangunan.
“Kita akan terus membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar, dan kita siap untuk mencetak dokter-dokter spesialis yang dibutuhkan Indonesia dengan menjadi RSUD Kota Bogor ini sebagai rumah sakit pendidikan,” ujar Bima Arya.
Sekedar diketahui, dalam acara peresmian tersebut, RSUD Kota Bogor juga dianugerahi oleh Kementrian Kesehatan sebagai RS Pendidikan dengan nomor SK HK.01.07/MENKES/19/2023 tentang penetapan RSUD Kota Bogor sebagai RS Pendidikan utama untuk fakultas militer UNHAN.
Dengan diresmikannya blok I dan IV, maka akan ada penambahan ruang rawat inap sebanyak 200 bed. Maka total jumlah rawat inap di RSUD menjadi 625 bed.(DH)
Sumber : Patrick RSUD