PDIP Sudah Pasti Calonkan Ganjar Pranowo

𝐃𝐚𝐬𝐚𝐑𝐢𝐲𝐚𝐧𝐭𝐨, 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐞𝐧𝐠, 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

Jakarta (KPN) – Sudah sepekan berlalu, saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato ulang tahun. Namun sampai hari ini, Selasa (17/1/2022), masih banyak politisi gagal menangkap makna peristiwa tersebut, khususnya terkait dengan pencalonan Ganjar Pranowo dalam Pemilu Presiden 2024.

Bacaan Lainnya

Maklum, Megawati tidak mengumumkan nama calon presiden partai yang dipimpinnnya. Jangankan mencalonkan Ganjar, menyebut namanya pun tidak. Padahal beberapa hari sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, akan ada kejutan dari pidato ketua umum partai nanti.

Jika peristiwa di Kemayoran pada Selasa (10/1/2022) itu hanya dilihat tidak adanya penyebutan nama Ganjar, memang bisa diartikan PDIP tidak akan mencalonkan gubernur Jawa Tengah tersebut pada Pemilu Presiden 2024. Bahkan, Kompas.com pun menulis judul “Sinar Ganjar Redup di HUT PDIP”.

Namun jika peristiwa tersebut ditarik ke belakang, setidaknya dalam dua tahun terakhir, maka di sana ditemukan, bahwa inilah untuk pertama kalinyan tidak ada “penganiayaan” terhadap Ganjar dalam momen penting PDIP. Tentu ini kemajuan.

Bahkan ketika banyak kader teriak, “Ganjar Presiden, Ganjar Presiden” tidak ada satu pun pihak yang menegur mereka yang berteriak kencang, baik saat di dalam gedung, apalagi di luar gedung. Jadi suasana hati para kader PDIP di dalam Kemayoran itu sama: Ganjar Calon Presiden PDIP. Termasuk hati Megawati, meski tidak terucap.

Yang tidak dicatat banyak orang, adalah fakta bahwa dalam tiga bulan terakhir, Puan Maharani sudah tidak turun ke daerah. Padahal sebelumnya, Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP itu rajin mengunjungi kantong-kantong PDIP di daerah. Baliho, spanduk, dan poster-poster Puan hilang dari jalanan. Juga tidak ada lagi kabar kader PDIP membagi kaos atau sembako bergambar sang putri.

Semua itu menunjukkan, Puan sudah menyerah. Sudah tidak sanggup memupuk modal dukungan massa untuk pencalonan presiden. Satu setengah tahun lalu, Megawati meminta anaknya untuk mencari dukungan grass root. Ukuranya jelas, mendapatkan elektabilitas 10 persen. Bahkan ketika minta restu, Presiden Jokowi wanti-wanti, setidaknya meraih elektabilitas 12,5 persen.

Kerja keras sudah dilakukan, semua kekuatan sudah dikerahkan, namun angka elektabilitas dari berbagai lembaga survei tidak beranjak dari 4 persen. Maka, sebagai politisi dewasa, Puan tak mau memaksakan diri. Dia menyerah, lalu hubungan pribadinya dengan Ganjar pulih kembali. Bisa bertegur sapa dan bercanda saat menghadiri acara HIPMI di Solo, 21 November 2022 lalu.

Yang juga luput dari perhatian, sejak tiga bulan lalu tidak ada lagi kader PDIP yang mengkritik dan mencela Ganjar. Cacian, “Ganjar kemaki, Ganjar keminter, Ganjar kemajon,” lenyap. Bahkan beberapa politisi PDIP yang dikerahkan Bambang Pacul untuk merusak citra Ganjar, diam-diam merapat kembali. Mereka minta dipahami, bahkan minta maaf. Tentu Ganjar maklum.

Semua peristiwa tersebut menunjukkan bahwa PDIP tidak punya pilihan lain selain Ganjar Pranowo dalam Pemilu Presiden 2024. Lalu, kapan diumumkan? Sepenuhnya tergantung Megawati. Ketua Umum PDIP itu tentu punya kalkulasi sendiri. Toh Pemilu 2024 masih setahun lagi.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *