Madiun (KPN) – Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki mengingatkan anggotanya untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dengan baik.
”Permasalahan itu ada dan biasa, di keluarga kita juga pasti ada. Tinggal bagaimana masalah ini kita sikapi dan selesaikan,” kata Danrem saat memberikan Jam Komandan di Pendopo Jenderal Sudirman Makorem 081/DSJ, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Senin (9/1/2023).
“Kalau kita tidak bisa menyelesaikannya, manfaatkan rekan atau pimpinan di setiap bagiannya masing-masing untuk membantu menyelesaikannya,” imbuhnya.
Mengenai masalah kesehatan, Danrem ingin agar anggotanya dapat mengetahui kondisinya masing-masing dan menjaganya dengan baik.
“Terkait kesehatan, yang tahu kita sendiri. Pada saat kita ada masalah dengan kesehatan, minimal kita bisa mengetahui dan tahu apa yang harus diperbuat. Kalau kondisi kita tidak mampu dan tidak siap, jangan dipaksakan,” bebernya.
“Masalah kesehatan ini menjadi prioritas utama. Kalau ada masalah kesehatan jangan tunda-tunda lagi, langsung berobat. Saya tidak ingin lagi ada masalah kesehatan yang berdampak fatal terhadap anggota,” terangnya.
Sama halnya dengan kesehatan, masalah keselamatan perorangan dan keluarga juga harus diperhatikan. Karena dirinya masih melihat, ada anggotanya yang masih mengalami Laka-Lalin.
Untuk itu Danrem mengimbau, kalau waktunya tidak memungkinkan, supaya anggotanya tidak memaksakan diri dalam berkendara dan lebih baik terlambat asal selamat.
Lebih lanjut, Danrem pun mengingatkan akan pentingnya membina kebahagiaan di lingkungan keluarga. “Kebahagiaan itu diawali dari rumah. Kita sama pasangan harus terbuka. Kalau kita baik sama istri, istri pun akan baik. Begitu pula sebaliknya, maka perilaku kita juga harus baik,” ujarnya.
Menindaklanjuti perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, agar tidak ada lagi prajurit yang arogan, Danrem juga menekankan anggotanya untuk bersikap humanis terhadap rakyat.
“Prajurit Kodam V/Brawijaya mempunyai motto Bhirawa Anorga yang artinya gagah perkasa, namun rendah hati. Kita satuan komando kewilayahan juga harus demikian. Senjata kita mulut, tidak perlu kita arogansi yang justru akan dapat menyakiti hati rakyat,” jelasnya.
Terkait masalah pelanggaran, Kolonel Deni menekankan, supaya anggotanya tidak berbuat dan menghindarinya. Kalau masih ada yang melakukan, dirinya memerintahkan untuk menghentikannya sebelum terlambat.
Memasuki tahun 2023, abituren Akmil 1995 itu meminta anggotanya untuk lebih semangat dan membangkitkan motivasi untuk lebih berkreasi dan inovatif dalam bekerja.
“Dari awal saya bilang, Korem ini bukan milik saya sendiri. Yang bisa membanggakan Korem ini kita semua. Buat jabatan kita itu penting dan bekerjalah dengan kecintaan, sehingga satuan ini lebih baik,” pungkasnya.(HW)