BOGOR (KPN) – Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) kampung honje RT 01, RW 05, desa Cibeber 11, kecamatan Leuwiliang, kabupaten Bogor, jawa barat. dikeluhkan oleh sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Rutilahu desa setempat.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah penerima bantuan Rutilahu saat diwawancara awak media ini beberapa hari lalu. Seperti yang disampaikan oleh satu penerima bantuan Rutilahu. Yang menuturkan bahwasannya ia merasa kecewa terkait bahan material yang ia pesan sebelumnya namun tidak sesuai kebutuhan.
Dirinya menuturkan, bahan material yang diterimanya oleh LPM yakni , 1.hebel : 5 kubik 2.pasir : 1 losbak 3.semen perekat :3 sak 4.semen biasa : 10 sak 5.batu spirt :1 losbak 6.besi cor :10 batang 7.kusen pintu + daun :2 set 8.kusen jendela + daun dengan kaca :3 set 9.balok :10 batang 10.pintu kamar mandi 1 set 11.kloset :1 biji 12.genteng bekas :1000 biji. “Ungkap ibu berinisial (L)
“Ya barang-barang semua di antar oleh LPM bukan pihak material”. Ujarnya
Lebih lanjut dikatakan ”Ya saya juga tidak tahu kenapa bahan material yang saya terima banyak yang dikurangi. Seharusnya ada petugas yang mengawasinya supaya keluhan kami ini mereka tahu,” Terangnya
Ditambahkan nya , bahwa ia tidak menerima rincian harga satuan bahan – bahan material yang telah diterimanya.
“Dan sekarang rumah kami tidak bisa di huni Karna kekurangan bahan keramik ,semen dan pasir ,dan pihak desa juga bilangnya anggaran RUTILAHU nya sudah habis dan saya cuma hanya seorang janda yang ditinggal meninggal oleh almarhum suami saya dan untuk makan saja saya bingung harus cari kemana.” Ucapnya
Namun saat di konfirmasi ketua LPM Amir Maruf mengatakan.”kita berikan kembali ke pihak CV. kami hanya mengawasi saja dan tidak memotong sepersepun terkait anggaran RUTILAHU.” Katanya
Sementara itu saat di konfirmasi Sanusi salah satu LSM KPK Nusantara dirinya menjelaskan kepada awak medi. “Maka dari itu kami LSM KPK Nusantara akan melaporkan hal tersebut ke pihak inspektorat ,kejaksaan Cibinong dan BPK pusat untuk melakukan audit dan memeriksa lebih lanjut.” Terangnya
Reporter : TBW
Editor : MA