Jakarta – Insiden persekusi terhadap Pimpinan Redaksi (Pimpred) Koran Mediasi.com, Pirlen Sirait, yang terjadi beberapa bulan lalu telah memicu keprihatinan berbagai pihak. Indonesia Police Monitoring (IPM) menduga bahwa ada aktor intelektual di balik persekusi ini, yang tujuannya untuk membungkam kebebasan pers dan mengendalikan pemberitaan yang bersifat kritis terhadap pihak tertentu. Jakarta, (11 September 2024).
Dir Eksekutif IPM Harian IPM,PSF. Parulian Hutahaean, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa persekusi tersebut tidak bisa dianggap sebagai tindakan spontan atau sekadar reaksi emosional. “Kami yakin ada pihak-pihak yang secara sistematis merencanakan dan mengarahkan tindakan ini. Kebebasan pers adalah pilar demokrasi, dan setiap upaya pembungkaman ini harus dilawan,” ujar PSF. Parulian Hutahaean.
Kejadian ini terjadi di tengah meningkatnya tensi politik dan sosial yang kerap berujung pada tekanan terhadap media massa. IPM menyoroti bahwa persekusi terhadap jurnalis dan media semakin marak, terutama terhadap mereka yang berani menyampaikan kritik atau mengungkap fakta yang berpotensi merugikan pihak-pihak tertentu.
“Kami meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan mendalam dan transparan. Jangan sampai kasus ini hanya menjadi bagian dari catatan panjang kekerasan terhadap jurnalis tanpa ada keadilan yang ditegakkan. Perlindungan terhadap pekerja media harus diutamakan, dan kami juga menyerukan solidaritas dari seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan tindakan ini,” tambahnya.
IPM juga mendesak pemerintah dan lembaga terkait untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam melindungi kebebasan pers serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya. “Ini bukan hanya soal keselamatan satu orang, tetapi ini adalah ancaman terhadap kebebasan berpendapat dan hak publik untuk mendapatkan informasi yang benar dan obyektif,” tegas PSF. Parulian Hutahaean.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih belum mengungkap hasil penyelidikan terkait dugaan dalang di balik persekusi tersebut. Namun, IPM menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap mengambil langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan.
Red