Makassar (KPN) – Sabtu 7 Januari 2023.- Usai Sholat Jum’at Jamaah Mesjid Baabur Rizqi dibuat geger oleh dirut Pasar Pusat Niaga Daya karena tiba-tiba memberhentikan pengurus Masjid. Sabtu (07/01/2023)
Hal itu dikejutkan jamaah Mesjid Baabur Rizqi karena Direktur Teknik & Perpasaran Perumda Pasar Makassar Raya membacakan surat Dirut Perumda Pasar tentang Berakhirnya Masa Kepengurusan Masjid periode (2021- 2023) usai sholat jum’at berjamaah (06/01/2023)
Direktur Teknik tersebut langsung mengumumkan bahwa Pengurus masjid periode 2021-2023 telah demisioner dan dibekukan.
Usai memberhentikan pengurus lama kemudian mengangkat pengurus baru Kepala Pasar dan Imam Kelurahan Daya,
Keduanya merupakan tim yang mengendalikan masa transisi sambil menyusun kepanitiaan pemilihan pengurus masjid periode berikutnya.
Terkait tindakan tersebut langsung bereaksi/ditanggapi oleh jamaah Mesjid dan Drs.H. Burhanuddin B,MA selaku pengurus mengatakan bahwa itu adalah tindakan kezoliman.
Ia (Drs H Burhanuddin B,MA-rd) menyesalkan terhadap sikap dan tindakan Dirut melalui Direktur Teknik tiba-tiba mengambil alih dan menghentikan/ membekukan peran fungsi Pengurus walau dengan alasan telah berakhir masa tugasnya.
Menurut para Pengurus sesuai kedzaliman selama ini, sebagaimana berlaku pada kepengurusan sebelumnya, masa tugas pengurus adalah dalam jangka waktu selama 3 tahun.
“Anehnya pengurus terdahulu pernah bertugas selana 11 tahun dan disebut sebagai 2 periode, satu periode adalah 3 tahun,” bebernya.
Terkait hal tersebut menjadi pertanyaan penduhulunya berapa periode itu, kenapa tak satupun dari pihak yang mempersoalkan?
“Kenapa pengurus saat ini hanya diberikan waktu hanya 2 tahun, di mana menurutnya kurang lazim dan menyalahi komitmen saat pembentukan panitia pemilihan pengurus dua tahun lalu,” tanya dia
“Mestinya dinamika perbedaan pendapat ini difasilitasi untuk dibicarakan, bukan diambil alih secara mendadak dan sepihak seperti ini”, tuturnya.
Masih menurut Drs H Burhanuddin B, MA , Dirut Pasar dalam posisi sebagai orang tua bagi masyarakat pasar, mestinya bisa memanggil kami, untuk membicarakan atau musyawarah terlebih dahulu,, jangan langsung membekukan seperti ini.
Siapa yang sanggup mengelola Program layanan jamaah termasuk mengurus nasib puluhan santri Tahfidz jika pengurus dihentikan mendadak seperti ini.
Pihaknya meminta ketegasan pihak Dirut Perumda Pasar bagaimana mengatasi kondisi transisi ini,
“Jangan sampai para janaah dan santri pondok Tahfidz terlantar gara-gara pengalihan kepengurusan tanpa melibatkan pengurus yang telah berjalan selama ini,” tandasnya.
Suasana nyaris ricuh, beberapa jamaah dan orang tua santri berteriak mempertanyakan nasib pada santri pondok tahfidz yang selama ini dibina dan dikelola dalam naungan pengurus masjid dengan fasilitas gratis.
“Bagaimana ini, siapa yang bertanggung jawab kalau caranya begini, bukankah ini pendzaliman,” teriak jamaah
Kondisi sempat meredah setelah mendapatkan arahan dari aparat dan Kapolsek Biringkanaya Aparat Danramil Biringkanaya dan beberapa tokoh masyarakat pun turut mengamankan situasi.
“Kapolsek Biringkanaya mengharapkan adanya kondisi yang terkendali, jaga ketertiban, Selesaikan persoalan Kepengurusan kedepan dengan baik, musyawarah kan dengan semua unsur baik Jamaah, Pengurus lama serta pihak Pengelola pasar dan Pemerintah setempat,”
Beberapa ibu jamaah masjid Baabur Rizqi dihadapan Kapolsek dan Aparat keamanan lainnya secara serius mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi krusial seperti ini.
Menurutnya aparat kepolisian perlu menfasilitasi agar situasi segera kondusif, ada kejelasan pengelolaan para santri di masjid Baabur Rizqi ini.
Diketahui bahwa selama ini, pengurus telah membina program pondok sekitar 22 santri Tahfidz Qur’an gratis, serta ratusan santri Iqro dan majelis taklim muslimat.
Hingga berita ini diterbitkan Dirut Perumda Pasar sementara diusahakan dikonfirmasi.
Sumber: (Dzoel sb)